Skip to main content

Gantungan Pakaian


"Lebih dikenal dengan nama Hanger, yang berarti gantungan. Namun demikian meski tidak diikuti dengan kata "pakaian" siapapun yang mendengar kata "Hanger" pasti langsung engerti bahwa yang dimaksud adalah gantungan pakaian."
Bagi seorang penemu yang kreatif, benda sederhana pun bisa menjadi inspirasi baginya untuk berkarya. hal yang sama terjadi ketika Albert J. Parkhouse, seorang pegawai Hits Wire and Novelty Copany, yang berkantor diwilayah michigan , Amerika Serikat, melihat kaitan atau cantelan mantel. Saat itu ia kerap mendengar keluhan sejumlah rekan kerjanya tentang betapa sedikitnya kaitan kosong untuk mantel yang ada dikantor.
Kaitan mantel dipatenkan oleh OA North of New Britain, sebuah perusahaan asal connecticut, pada tahun 1869. Tiga puluh empat tahun kemudian, kaitan tersebut menginspirasi albert untuk membengkokkan sepotong kawat yang ada di kantornya. Kawat tersebut ditekuk keatas hingga memiliki dua lengkung oval disetiap sisinya, selanjutnya menyatukan dua sisi kawat itu dengan memilinnya hingga  membentuk kaitan. Inilah hanger pertama yang masih berbentuk sangat sederhana. Albrt J Parkhouse lantas mematenkan hasil temuannya tersebut meskipun tidak diketahui apakah ia memperoleh keuntungan dari hal tersebut.

Improvisasi Hanger
Seiring berjalannya waktu, kawat Albrt J Parkhouse yang semula dianggap sangat berguna bagi banyak orang mulai menunjukkan kelemahannya. Hanger sederhana itu meang bisa digunakan untuk menggantung apa saja, mantel, pakaian, tanpa membuatnya rusak dibagian tertentu seperti jika menggunakan kaitan biasa. Tetapi, ternyata hanger terebut kurang cocok digunakan untuk menggantung pakaian bash.
Schuyler C. Hulett menemukan kenyataan bahwa kawat hanger buatan Albrt J Parkhouse bisa membuat pakaian yang baru dicuci menjadi berkerut. Schuyler kemudian mencoba menutupi kawat hanger bagian atas dan bawah denga karton yang digulung membentuk tabung. Hasilnya, hanger berkarton tersebut ternyata mampu mencegah kerut pada pakaian. hanger modifikasi ini lalu dipatenkannya pada tahun 1932.

Hanger Modern
Usai hanger berkarton temuan Schuyler C Hulett ternyata tidak bertahan lama. Tiga tahun kemudian, Elmer D Rogers menciptakan hanger dengan tabung yang lebih keras pada batang bagian bawahnya. Model hanger seperti ini masih banyak digunakan hingga sekarang. adapun hanger yang terbuat dari kayu ditemukan oleh Thomas Jefferson bertahun-tahun kemudian.

Comments

Popular posts from this blog

Serat Lelayu Bahasa Jawa

Assalamu’alaikum Wr, Wb. Innalillahi wa inna illaihi roji’un Sampun katimbalan marak sowan wonten ngarso dalem Allah SWT kanthi tentrem jalaran gerah sepuh sakwetawis wekdal, panjenenganipun :   Ibu. Wasikem binti Karso Kromo Puput yuswo ± 95 tahun Ingkang pidalem ing Dk. Ngelo, Tanjung RT 03/02, Punduhsari Rikala Dinten : Kamis Paing, 3 Maret 2016 Wanci : 18.30 WIB (sore) Wonten ing : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wondene almarhumah badhe dipun Kasareaken : Dinten : Jum’at Pon, 4 Maret 2016 Wanci : 11.00 WIB ( siang ) Bidal Saking : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wonten ing : Astonoloyo Dukuh Tanjung Mbok bilih rikolo sugengipun almarhumah hanggadahi kalepatan dhumateng panjenengan sami, kulo minangka kaluwarga nyuwunaken agenging pangapunten, ugi nyuwun donga pamuji panaringan pangapunten saha papan ingkang sae. Selajengipun borong waradinipun pawartos punika dhumateng sanak sedherek. Wassalammu’alaikumWr.Wb Ingkang n...

Proposal Lengkap Permohonan Bantuan Ternak

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN TERNAK KAMBING/DOMBA APBD 2015 KABUPATEN WONOGIRI DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK TERNAK “NGUDI RUKUN”                                            DUSUN : TANJUNG RT 04, RW 02                                            KELURAHAN        : PUNDUHSARI                                            KECAMATAN         : MANYARAN                                            KABUPATEN : WONOGIRI KELOMPOK TANI TERNAK KAMBING/DOMBA “NGUDI RUKUN” DU...

Tokoh Wayang Batara Bayu

Batara Bayu Batara Bayu disebut pula Hyang Pawaka (angin), dewa yang melambangkan kekuatan. Ia putra ke-4 Sanghyang Manikmaya, raja Tribuana dengan permaisuri Dewi Umayi. Sanghyang Bayu mempunyai lima orang saudara kandung masing-masing bernama; Sanghyang Sambo, Sanghyang Brahma, Sanghyang Indra, Sanghyang Wisnu dan Bhatara Kala. Ia juga mempunyai saudara seayah lain ibu, putra dewi Umarakti, yaitu; Sanghyang Cakra, Sanghyang Mahadewa, dan Sanghyang Asmara. Batara Bayu menurut wujudnya telah mencerminkan wataknya yang gagah berani, kuat, teguh santosa, bersahaja, pendiam dan dahsyat. Sanghyang Bayu bersemayam di kahyangan Panglawung. Ia menikah dengan Dewi Sumi, putri Batara Soma, berputra 4 masing-masing bernama; batara Sumarma, Batara Sangkara, Batara Sudarma dan Batara Bismakara. Menurut kitab mahabharata, Batara Bayu berputra pula dari dewi anjani, putri sulung resi Gotama dari pertapaan Erriya/Grastina serang anak berwujud kera putih yang diberi nama Maruti/Anoman. Se...