Skip to main content

Penemu Payung


Payung mirip kodok atau beringin

"Benda yang satu ini memang lebih sering dipakai kala hujan turun, daripada kala matahari bersinar terik. Disaat yang sama pula kodok adalah salah satu binatang yang kerap muncul. Mungkin karena hal itulah yang menghubungkan bentuk kodok dengan asal mula bentuk payung. Benarkah?
Jika diperhatikan lebih jeli, payung yang berfungsi sebagai pelindung jauh lebih tepat jiks dihubungkan dengan bentuk pohon beringin, atau pohon besar berdaun rimbun lainnya. Pohon semacam itu mampu meneduhi siapapun yang berlindung dibawah nya, baik dari terik matahari maupun tetesan hujan. Fungsinya pun sama dengan payung."

Temuan Zaman kuno
Terlepas dari benda apapun yang menginspirasinya, payung adalah benda kuno yang diwariskan kepada kita sejak beribu-ribu tahun yang lalu. Tepatnya ketika masa cina dan mesir kuno, begitupun pada saat bangsa yunani masih berjaya. Diperkirakan, payung pertama kali ditemukan dengan satu tujuan untuk melindungi pemakainya dari terik matahari. Tentu saja pemakainya masih terbatas pada kalangan penguasa, pejabat tinggi, bangsawan kerajaan atau orang yang memegang posisi tertentu. Salah satu buktinya pada sejumlah relief peninggalan mesir kuno kerap ditemukan gambar seorang yang tengah dipayungi, sementara yang lain tidak. Hal ini dianggap payung sebagai simbol kehormatan , yang membuatnya tidak bisa digunakan oleh sembarangan orang.
Namun kemudian payung yang berfungsi sebagai pelindung hujan ditemukan oleh bangsa cina kuno. Dengan kreatif, mereka melapisi permukaan payung yang sudah ada, yaitu payung kertas, dengan lapisan lilin khusus. Payung kertas biasapun menjadi lebih kaku dan anti air.
Perjalanan Payung
James Smith and Sons adalah toko payung pertama di inggris. Toko ini didirikan pada tahun 1830, dan terletak di 53 New Oxford Street, London, Inggris. Kabarnya hingga sekarang toko tersebut masih tetap berdiri. Payung pertama yang dikenal masyarakat eropa terbuat dari kayu atau tulang ikan paus, untuk rangkanya, dan kanvas berminyak untuk penutupnya. Sedangkan untuk gagangnya dibuat dari kayu kerang yang dipahat melengkung, seperti eboni, yang diserut dan dipoles halus hingga nyaman, dan tidak licin ketika digenggam.
Memasuki pertengahan abad ke-18, tepatnya pada tahun 1852, seorang bernama Samuel Fox menciptakan payung berangka baja. Samuel pula yang menciptakan English Steel Company, sebuah perusahaan baja di inggris. Namun, barulah pada tahun 1928 payung diproduksi secara massal di Baltimore, Maryland.
Pada abad ke-19, payung berangka kaku yang telah ada dimodifikasi sesuai kebutuhan. Maka lahirlah payung berangka lipat dua hingga tiga. Payung-payung lipat ini memang jauh lebih digemari para perempuan. Muncul pula payung yang berdesain unik dan menarik untuk anak-anak. Kini, payung bebas dipakai dan dimiliki siapapun.

Comments

Popular posts from this blog

Proposal Lengkap Permohonan Bantuan Ternak

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN TERNAK KAMBING/DOMBA APBD 2015 KABUPATEN WONOGIRI DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK TERNAK “NGUDI RUKUN”                                            DUSUN : TANJUNG RT 04, RW 02                                            KELURAHAN        : PUNDUHSARI                                            KECAMATAN         : MANYARAN                                            KABUPATEN : WONOGIRI KELOMPOK TANI TERNAK KAMBING/DOMBA “NGUDI RUKUN” DUSUN TANJUNG RT 04. RW 02, KELURAHAN PUNDUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI Nomor      : Perihal      : Permohonan Bantuan Ternak Kambing/domba Lampiran  : 1 bendel Punduhsari,     April  2016 Kepada Yth: Bupati Wonogiri Di Wonogiri Dengan Hormat, Kami Kelompok Tani Ternak Kambing/ domba Dusun Tanjung RT 04, RW 02 Kelurahan Punduhsari, Kecamatan Manyaran dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak Bupati Wonogiri untuk memberikan bantuan ternak kambing/

Serat Lelayu Bahasa Jawa

Assalamu’alaikum Wr, Wb. Innalillahi wa inna illaihi roji’un Sampun katimbalan marak sowan wonten ngarso dalem Allah SWT kanthi tentrem jalaran gerah sepuh sakwetawis wekdal, panjenenganipun :   Ibu. Wasikem binti Karso Kromo Puput yuswo ± 95 tahun Ingkang pidalem ing Dk. Ngelo, Tanjung RT 03/02, Punduhsari Rikala Dinten : Kamis Paing, 3 Maret 2016 Wanci : 18.30 WIB (sore) Wonten ing : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wondene almarhumah badhe dipun Kasareaken : Dinten : Jum’at Pon, 4 Maret 2016 Wanci : 11.00 WIB ( siang ) Bidal Saking : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wonten ing : Astonoloyo Dukuh Tanjung Mbok bilih rikolo sugengipun almarhumah hanggadahi kalepatan dhumateng panjenengan sami, kulo minangka kaluwarga nyuwunaken agenging pangapunten, ugi nyuwun donga pamuji panaringan pangapunten saha papan ingkang sae. Selajengipun borong waradinipun pawartos punika dhumateng sanak sedherek. Wassalammu’alaikumWr.Wb Ingkang nandh

Sastra Indonesia pada Masa Orde Baru

Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan p