Skip to main content

Tokoh Wayang Batara Brahmanaresi

Brahmanaresi
Batara Brahmanaresi dikenal pula dengan nama Batara Bremani (pedalangan). Batara Brahmanaresi adalah putra ke-5 Sanghyang Brahma dengan permaisuri dewi Sarasyati. Ia mempunyai empat orang saudara kandung masing-masing bernama; Batara Brahmanasa, Batara Brahanasadewa, Batara Brahmanaraja, dan Batara Brahmanakanda. Ia juga mempunyai saudara seayah lain ibu, putra-putri Dewi Saci dan dewi Rarasyati. Diantara mereka yang dikenal adalah Dewi Brahmanisri yang dianugrahkan pada garuda Briawan dan menurunkan golongan garuda, Dewi Dresanala yang dianugerahkan kepada Arjuna, satria pandawa dan berputra Wisanggeni, dan Dewi Bremani yang menikah dengan Prabu Banjaranjali dan menurunkan raja-raja Alengka termasuk Prabu Dasamuka.

Batara Brahmanaresi menikah dengan Dewi Srihuna, putri Sanghyang Wisnu dengan dewi Pujayanti, menggantikan kakanya, Batara Brahmanaraja yang semula dijodohkan tetapi menolak. Namun setelah Dewi Srihuna hamil dan diboyong ke kahyangan daksinageni, Batara Brahmanaraja jatuh cinta pada Dewi Srihuna. Karena cintanya pada sang kakak, Dewi Srihuna diserahkan kepada Batara Brahmanaraja dengan syarat menunggu setelah Dewi Srihuna melahirkan.

Bayi kemudian lahir laki-laki yang setelah dibawa ke kahyangan untarasegara, oleh sanghyang Wisnu diberi nama Bambang Parikenan. Batara Brahmanaresi kemudian turun ke arcapada, hidup sebagai brahmana di pertapaan paremana, salah satu dari tujuh puncak gunung saptaarga.

Comments

Popular posts from this blog

Proposal Lengkap Permohonan Bantuan Ternak

PROPOSAL PERMOHONAN BANTUAN TERNAK KAMBING/DOMBA APBD 2015 KABUPATEN WONOGIRI DIAJUKAN OLEH: KELOMPOK TERNAK “NGUDI RUKUN”                                            DUSUN : TANJUNG RT 04, RW 02                                            KELURAHAN        : PUNDUHSARI                                            KECAMATAN         : MANYARAN                                            KABUPATEN : WONOGIRI KELOMPOK TANI TERNAK KAMBING/DOMBA “NGUDI RUKUN” DUSUN TANJUNG RT 04. RW 02, KELURAHAN PUNDUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN WONOGIRI Nomor      : Perihal      : Permohonan Bantuan Ternak Kambing/domba Lampiran  : 1 bendel Punduhsari,     April  2016 Kepada Yth: Bupati Wonogiri Di Wonogiri Dengan Hormat, Kami Kelompok Tani Ternak Kambing/ domba Dusun Tanjung RT 04, RW 02 Kelurahan Punduhsari, Kecamatan Manyaran dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak Bupati Wonogiri untuk memberikan bantuan ternak kambing/

Serat Lelayu Bahasa Jawa

Assalamu’alaikum Wr, Wb. Innalillahi wa inna illaihi roji’un Sampun katimbalan marak sowan wonten ngarso dalem Allah SWT kanthi tentrem jalaran gerah sepuh sakwetawis wekdal, panjenenganipun :   Ibu. Wasikem binti Karso Kromo Puput yuswo ± 95 tahun Ingkang pidalem ing Dk. Ngelo, Tanjung RT 03/02, Punduhsari Rikala Dinten : Kamis Paing, 3 Maret 2016 Wanci : 18.30 WIB (sore) Wonten ing : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wondene almarhumah badhe dipun Kasareaken : Dinten : Jum’at Pon, 4 Maret 2016 Wanci : 11.00 WIB ( siang ) Bidal Saking : Ngelo RT 03/02, Punduhsari , Manyaran Wonten ing : Astonoloyo Dukuh Tanjung Mbok bilih rikolo sugengipun almarhumah hanggadahi kalepatan dhumateng panjenengan sami, kulo minangka kaluwarga nyuwunaken agenging pangapunten, ugi nyuwun donga pamuji panaringan pangapunten saha papan ingkang sae. Selajengipun borong waradinipun pawartos punika dhumateng sanak sedherek. Wassalammu’alaikumWr.Wb Ingkang nandh

Sastra Indonesia pada Masa Orde Baru

Karya sastra di Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada masa angkatan ini tersebar luas diberbagai majalah dan penerbitan umum.Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an ini antara lain adalah: Remy Sylado, Yudistira Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira Ajidarma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Effendi Tarsyad, Noor Aini Cahya Khairani, dan Tajuddin Noor Ganie. Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah Kapal, Namaku Hiroko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah kuatnya pengaruh dari budaya barat, di mana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan p